Sabtu, 04 Januari 2014

Dinamika Dunia Malam dan Menanggulagi Efeknya


Sabtu, 23 November 2013
(Observasi Lokalisasi Kemayoran 1)

Lembar pertama observasi dimulai dari sini. Berdasarkan kesepakatan bersama, tujuan kelompok kita adalah dunia malam. Dunia yang dimana tersimpan sebuah cerita yang tidak lazim dikonsumsi masyarakat umum. Fokus kami adalah dunia prostitusi didaerah kemayoran. Daerah lokalisasi yang cukup dikenal masayarakat.

Ditemani cahaya rembulan kita mengumpulkan sedikit keberanian menghampiri Bapak Tua penjual minuman dengan sebuah strategi.  “Aquanya berapa Pak?”  Tanya kita pada Bapak tua itu. Setelah membeli minuman, kita gali sedikit informasi kecil mengenai daerah tersebut.

Konon diceritakan , wilayah yang kita singgahi ini merupakan area prostitusi . Langsung saja kita tanyakan Bapak tua ini dengan pertanyaan to the point . “ Pak saya denger, disini ada wanita malam ya?” Diluar dugaan ternyata Pak Tua itu tidak memungkiri hal tersebut, bahkan menyatakan diri bahwa ia seorang  muchikari “Iya bener Dek, Saya juga punya banyak anak buah disini”.

Melihat respon yang baik, kita mulai mengobrol sedikit tentang profesi yang ditekuni Pak Tua yang akhirnya kuketahui bernama Yanto . Beliau menceritakan bahwa Ia berjualan minuman hanya sebagai hiasan. Penghasilan ya tentu tidak seberapa lah dari minuman. Disamping berjualan, ternyata Pak Yanto juga menampung wanita-wanita muda, yang ingin terjun di dunia malam.

Tidak lama kami mengobrol, datang seorang Bapak yang kutaksir berusia 30 tahunan menghampiri Pak Yanto. Karena didatangi tamu dan hari yang sudah semakin larut, kita putuskan untuk berpamitan dan pulang terlebih dahulu dan mulai mengorek informasi dihari selanjutnya.

Pak Yanto berpesan agar datang kembali esok hari pukul 20.00 bila ingin bertemu dengan wanita malam yang tinggal bersamanya. Untuk pertemuan pertama kita harus datang maleman untuk berkenalan, namun jika sudah kenal dan dekat bisa ditemui kapan saja, begitulah kira-kira pesan Pak Yanto.



Senin, 25 November 2013
(Observasi Lokalisasi Kemayoran 2)

Selesai perkuliahan dan selesai menunaikan ibadah, kira-kira pukul 18.30 kita berangkat menuju kemayoran. Walau sudah cukup lelah dengan perkuliahan, tetap kita sempatkan waktu mengunjungi Pak Yanto dan daerah lokalisasinya. Setengah jam kemudian, sampailah kita di warung. Pak Yanto dengan wajah menyeringai menghampiri.
                                                               
Jika belum kenal dan baru pertama kali melihat, Pak Yanto terlihat cukup garang. Namun setelah bersalaman satu-persatu kegarangan berubah menjadi kehangatan . Seakan tak terlihat lagi rawutnya yang tadi cukup menyeramkan. Pak Yanto mempersilakan kami duduk dan mencicipi dagangannya.

Waktu sudah cukup malam, beberapa wanita sudah mulai menjajakan diri dijalanan berharap ada yang tertarik. Namun menurut cerita Pak Yanto, mereka yang berkeliaran dijalanan sudah mempunyai centeng dan mengejar setoran, sehingga tidak bisa didekati untuk sekedar mengobrol. Dalam sehari wanita muda yang berkeliaran dijalanan bisa saja mengantongi 1 juta per tamu. Bayaran untuk tiap wanita tidak sama, tergantung paras dan tawaran centeng kepada tamu. Untuk bayaran terendah adalah lima puluh ribu per tamu.

Dengan bekerja seperti ini, wanita-wanita malam itu dapat menghasilkan banyak uang tanpa harus bersusah payah. Kehidupan yang hedonis menjerumuskan mereka pada pekerjaan ini. Ketika kita tanya pada Pak Yanto, tentang kesehatan mereka, dan pernah tidak dilakukan tes kesehatan, jawabannya adalah tidak. Hal ini membuat kita semakin miris mendengarnya. Mereka tidak tahu bahaya apa yang mengincar, baik penyakit menular seksual ataupun obat-obatan terlarang.

Usai mengobrol tentang wanita-wanita malam itu, Pak Yanto mulai menyambung dengan cerita hidupnya. Pak tua ini mengaku diri duda dan berpisah karena istrinya tidak setia. Walau demikian banyak wanita muda hidup menemaninya. Beliau juga menceritakan petualangan hidupnya dari seorang pelayar, kuli bangunan, hingga menjadi pedagang seperti saat ini. Walau seorang penjual minuman Pak Tua ini juga mengaku mengenyam pendidikan yang cukup tinggi yaitu sampai dengan D3 Ahli Madya, teknik mesin. Jika diuji pengetahuannya, ternyata memang cukup berpengalaman dan berpengetahuan.

Waktu semakin larut malam dan menunjukan hamper pukul 22.00, akhirnya wanita muda yang dijanjikan kemarin datang. Kami pun ditinggal mengobrol. Dari obrolan inilah kami tahu bahwa wanita-wanita muda disini sudah banyak yang terjerumus obat-obatan terlarang dan tidak pernah tahu tentang kesehatan seksualnya.

Dari sinilah kami mulai berkonsentrasi untuk mengadakan aksi social dengan memberikan tes kesehatan gratis, serta penanggulangan narkoba, pada warga didaerah lokalisasi tersebut. Berakhirlah observasi hari kedua ini.

Rabu, 11 Desember 2013
(Observasi PKBI DKI Jakarta)

Matahari menjulang tinggi diatas kepala, saat itu pula kita sampai di markas PKBI DKI Jakarta, di daerah pisangan. Disini kita disambut oleh senyuman pria gemuk yang terlihat ramah. Kita diarahkan untuk menunggu di dalam yang juga merupakan tempat berkumpulnya kaum muda ceria.Setelah masuk kita segera berkenalan dengan kakak-kakak yang ceria sama seperti nama perkumpulannya.

Salah satu diantaranya yang kuingat adalah kakak cantik yang biasa dipanggil Kak Ica, ia  memulai pembicaraan dengan menanyakan maksud kedatangan kita. Secara runtut kita jelaskan maksud untuk mengajak PKBI bermitra dalam rangka menyelesaikan tugas perkuliahan dan melaksanakan sebuah aksi social didaerah lokalisasi yang belum dijamah petugas kesehatan.

Maksud ini disambut baik oleh Kak Ica, namun tentu saja bukan hanya dia yang berhak mengambil dan menentukan keputusan. Dia pun mulai mengajak diskusi pengurus lainnya. Singkat cerita mereka tidak berkeberatan dan mengatakan akan segera memberi kabar dalam waktu 3 hari.

Usai mengutarakan maksud tujuan dan diskusi , Kak Ica mulai mengganti fokus dengan memperkenalkan dan mengajak kita masuk dalam komunitas Central Media Muda (CMM). Didalam komunitas ini, kita akan diajarkan beberapa teknik jurnalistik dan teknik menjadi penyiar radio.  Ia menceritakan dan menjelaskan secara mendetail tentang CMM.

Menurut kita CMM adalah sebuah organisasi yang positif dan mampu mencegah dan menanggulangi pergaulan bebas yang tidak sehat. Disini para remaja bisa menyalurkan bakat dan talenta mereka dengan banyak kegiatan. Sebenarnya ketertarikan bergabung ada pada diri kita, hanya saja kita sangat disibukan dengan kegiatan perkuliahan sehingga tidak bisa berpartisipasi dalam komunitas ini.

Usai berbincang, kita pun segera berpamitan kepada Kak Ica dan pengurus lainnya. Waktu telah menunjukan pukul 14.30 kita mesti mengikuti perkuliahan sebentar lagi. Sebelum kembali ke Kampus, oleh Kak Ica kita diajak berkeliling di Puskesmasnya untuk menyaksikan proses dari awal seorang diterima hingga didampingi sampai pulang. Walau terlihat cukup sederhana, namun pengunjung Puskesmas ini cukup banyak.

Setelah mengikuti Kak Ica berkeliling dan mengamati proses penanganan pasien, kita pun segera berpamitan pergi dan tidak mengambil sedikit moment untuk diabadikan.  Tidak membuang waktu lagi,  kita segera kembali menuju kampus. Observasi hari ini pun berakhir.




Selasa, 17 Desember 2013
(Observasi Lokalisasi Kemayoran 3)

Setelah mendapat kabar dari PKBI DKI Jakarta, aksi social yang kita diskusikan kemarin mungkin dilaksanakan bekerjasama dengan PKBI Jakarta Timur, Kami pun segera ingin memberitakan kabar baik ini pada Pak Yanto dan minta agar diantar ke Pak RT.

Bekejar dengan waktu, kita sempatkan diri mengunjungi Pak Yanto, guna mengorek sedikit informasi lagi. Hari itu cuaca cerah dan terik menghiasi perjalanan kita. Tepat pukul 12.00 kita sampai dilokasi, langsung saja menghampiri rumah Pak Yanto yang mungkin dapat dikatakan gubuk dilihat dari bentuknya.

Berkali-kali mengetuk pintu dan mengucap salam, belum ada tanda-tanda kehidupan didalamnya. Setelah bosan memanggil dan mengetuk kita tanyai salah seorang tetangganya. Dengan terburu-buru pria itu menjawab kurang tahu, kemudian berlalu dari pandangan.

Tak menyerah kita ketuk lagi pintunya dan muncul seorang wanita dan bertanya "mencari siapa ya?" langsung saja kita jawab ingin mencari Pak Yanto. Wanita cantik itu menjawab bahwa Pak Yanto sedang diwarung. Baiklah dengan mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan kita pun pergi.

Sampai diwarung satu-persatu kita bersalaman dan kemudian dipersilakan duduk dan ditawarkan minum. Seperti biasa dengan perawakannya yang ramah tamah dan suka mengobrol, Ia memulai pembicaraan dengan cerita petualangan hidupnya yang rasa-rasanya sudah sangat familiar.

Setelah cukup lama mengobrol, kita sudahi basa basi, mengingat sebentar lagi harus bergegas kembali kekampus mengikuti perkuliahan. Langsung saja kita jelaskan maksud dan tujuan untuk meminta restu Pak RT guna memuluskan aksi social kita nantinya,

Usai menjelaskan, kita meminta Pak Yanto agar diantarkan ke Pak RT setempat untuk mendiskusikan aksi sosial yang rencananya akan dilakukan akhir tahun di tempat ini. Pak Yanto pun menyudahi ceritanya dan mulai berjalan ke daerah perkumuhannya untuk mencarikan Pak RT.

Lama menunggu, Pak Yanto tidak kunjung kembali dan memberi kabar. Waktu terus berjalan, meninggalkan kita yang berdiam menunggu. Semakin mendekati waktu perkuliahan, kita pun mengabari Pak Yanto melalui pesan singkat (SMS) akan kembali lagi esok hari. Walau tidak mendapatkan hasil apapun, kita tetap mensyukuri observasi hari ini sebagai sebuah proses.


Rabu, 18 Desember 2013
(Observasi Lokalisasi Kemayoran 4)

Hari menjelang sore dan matahari telah berpindah ke Barat. Setelah kemarin berjanji akan kembali ke Pak Yanto, kita pun menepati janji. Pukul 18.00 sore kita sampai di warung. Pak Yanto mempersilakan duduk dan kembali menyambut dengan ceritanya yang tidak jauh berbeda dari kemarin.

Karena waktu yang sudah cukup larut, kita langsung ketujuan utama mencari Pak RT. Tidak berkata banyak lagi Pak Yanto mengajak kita ke gubuknya. Sesampai disana Pak Yanto tidak langsung mencarikan nomor telepon Pak RT, namun mulai menceritakan kembali hidupnya digubuk itu. Walalu agak jengkel yasudahlah, kita juga semakin paham tentang kaum yang termarjinalisasi dari ceritanya.

Lama mendengarkan cerita akhirnya diberikanlah nomor telepon itu. Salah satu dari kita mencoba menghubungi nomor yang diberikan. Tidak berapa lama terhubung, dan selesai berbicara terputus. Pak Yanto mulai bercerita kembali dan tak lama kemudian terdengar ketukan. Muncul sosok seorang lelaki berkumis tebal dibalik pintu. Pak Yanto pun segera mempersilakan masuk dan berpamitan ingin menjaga warung.

Langsung saja kita sampaikan maksud kedatangan meminta izin kepada pria berkumis itu untuk melakukan aksi social memberikan penyuluhan dan diskusi bersama warga. Ternyata Pak kumis yang tadinya kita sangka Pak RT, hanyalah seorang hansip. Namun beliau sangat mendukung ide dan gagasan kita dan mau mengantarkan ke Pak RT yang asli, hehe.

Baiklah, kita kemudian menyusuri kembali daerah kumuh tersebut untuk mencari Pak RT. Sebelum sampai pada Pak RT kita di bawakan ke rumah Sekretaris RT terlebih dahulu, entah apa tujuannya, yang jelas kita mulai sedikit gelisah karena di over-over. Dari rumah Sekretaris RT kita melanjutkan perjalanan kerumah Pak RT.

Sampai dirumah Pak RT, kita kembali menjelaskan maksud kedatangan secara runtut. Baik dari tugas perkuliahan hingga pada keinginan kita melakukan sebuah aksi social dengan memberikan pemeriksaan kesehatan (VCT) gratis bagi warga ataupun hanya sekadar penyuluhan dan diskusi.

Pak RT yang belakangan diketahui bernama Pak Suindar menyambut baik niat kita. Beliau terlihat antusias dan sangat terbuka. Hanya saja beliau juga berpesan agar menarik bagi warga, kita harus diberikan sovenir bagi mereka. Setelah berdiskusi kita pun menyanggupi dan mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan. Observasi hari ini pun berakhir.


Selasa, 24 Desember 2013
(Observasi PKBI Jakarta Timur)

Dikarenakan Pak Direktur sedang berada di Puncak, kita tidak bisa bertemu dan berkonsultasi secara langsung dalam waktu dekat, hingga mesti menunggu Selasa depan, terpaksalah berkonsultasi dengan whatsapp messenger. Karena belum bertemu langsung maksud dan tujuan kami secara jelas dan mendetailnya belum tersampaikan ke Pak Direktur.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba , tengah hari kita berkumpul di Kampus dan siap menyambangi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mitra kita untuk melakukan aksi sosial nantinya. Walau terbilang cukup jauh di daerah Ciracas sana, antusias kita tidak padam, demi menyelesaikan tugas perkuliahan dan tanggung jawab sosial. Setelah menunaikan ibadah, tepat pukul 13.00 kita berangkat.

Singkat cerita kurang lebih pukul 14.00 kita tiba di PKBI Jakarta Timur. Hanya terlihat seorang resepsionis didepan meja. Walau sudah membuat janji, di sana kita diminta untuk menunggu Pak Direktur yang sedang rapat mendadak. Menunggu dan hanya menunggulah yang dapat kita lakukan saat itu.

Hampir satu jam menunggu, ditemani hujan rintik-rintik, Pak Direktur tiba di tempatnya. Muncul kembali senyuman kita yang sempat hilang karena kepenatan. Diluar dugaan ternyata Pak Direktur yang sering kita panggil Kak Jun dan terlihat agak galak itu, ternyata tidak segalak penampilannya, bahkan sangat bersahabat .

Kita menjelaskan secara runtut gagasan yang telah dibicarakan sebelumnya ke PKBI DKI Jakarta dan kemudian diarahkan ke PKBI cabang Jakarta Timur. Tanpa berbasa basi lagi , kita segera mengutarakan tujuan untuk melaksanakan aksi sosial, tes kesehatan di daerah Lokalisasi Kemayoran dalam waktu dekat ini maksimal hingga akhir tahunlah.

Keterbatasan tim medis menjelang penutupan tahun dikarenakan ingin cuti dan sudah banyak jadwal penting lainnya , maka dengan alasan tersebut sudah tercerminkan ketidak sanggupan. Melihat kegelisahan kami Kak Jun yang baik hati, segera dan memberikan pilihan. Beliau menyarankan kita melakukan penyuluhan di daerah yang sudah dijangkaunya agar dapat difasilitasi dan didampingi , daerahnya yaitu di Panti Pijet, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.

Walau sedikit kecewa, karena rencana yang sudah kita persiapkan cukup matang terancam gagal. Banyak waktu kita terhening dan merenung hingga seseorang membuka suara. "Bagaimana ?" Tanya Kak Jun, memecahkan keheningan.

Selesai berdiskusi, kita pun menerima saran Kak Jun, dengan catatan kita harus melakukan observasi terlebih dahulu disana selama beberapa kali untuk mengenal lebih dekat dengan subjek yang akan kita berikan penyuluhan. Jangan sampai kita ditolak dan bahkan menyinggung mereka. Observasi hari ini pun berakhir.

Jumat, 27 Desember 2013
(Observasi Lokalisasi Panti Pijet )

Jumat tepat pukul 12.00 kita bertemu kembali dengan Kak Jun di PKBI DKI Jakarta, karena kebetulan beliau ada rapat disini. Kita dipersilakan memasuki ruang meeting untuk berkoordinasi dan memantapkan persiapan aksi nantinya.

"Jadi bagaimana?" tanya Kak Jun memulai pembicaraan. Kita mulai berdiskusi kembali, Kak Jun mengarahkan untuk membuat materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan dan diskusi nantinya.

Content yang harus dimasukan dalam penyuluhan menurut Kak Jun adalah mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS), Pemeriksaan Kesehatan (VCT), Penggunaan Kondom yang tepat. Hal-hal tersebut merupakan materi yang standar digunakan dalam penyuluhan dan diskusi di daerah lokalisasi.

Selesai berbicara materi, dan melihat contoh presentasi yang sudah ada, kita mulai mengerti dan mempunyai gambaran untuk menyajikan materi yang akan disampaikan nantinya. Waktu menunjukan pukul 13.00, Kak Jun mesti segera menghadiri rapat dan kita pun segera berpamitan.

Setelah pertemuan dengan Kak Jun kita kembali ke kampus dan segera mengikuti Ujian Akhir Semester . Setelah ujian berakhir, kita berkumpul kembali mendiskusikan teknis lapangan untuk aksi sosial nantinya.

Setelah berdiskusi kita membentuk panitia kecil dan membagi-bagi tugas untuk mempersiapkan acara . Setelah pembentukan panitia dengan masing-masing jobdesk, kita mempersiapkan diri untuk survey lokasi dan melakukan pendekatan ke panti pijat yang akan diberikan penyuluhan.

Dalam survey kali ini kita sedikit mewawancarai Ibu yani pemilik Panti Pijet dan membagikan kuesioner pada keenam staff-nya . Isi wawancara yang diambil secara eksklusif dapat dilihat pada lampiran video diakhir laporan ini. Setelah mengobrol sedikit kami berpamitan pulang dan inilah akhir dari observasi kita. Aksi sosial akan dilakukan pada tanggal 30 Desember 2013. Simak aksi kita dipostingan selanjutnya.

3 komentar:

  1. NATION303.COM
    Agent Online yang sudah terpercaya & Pelayanan yang memuaskan ..
    Banyak pilihan Game yang menarik
    Silahkan datang ke website kami

    BBM : DC8D2C8B
    LINE : nts303
    di tunggu pendaftaran nya ya bos

    BalasHapus