Hilangnya Jati Diri dan Eksistensi
Bangsa
Farhat: “ Dulu
para Ahok kalo ada isu rasis Diam2 pendiam, sekarang ga rasis gue diributin
dipidanain ramai2. Dulu para Ahok nyogok Diam2 skr terang2an”.
Bangsa
Indonesia, negara tercinta, sebuah republik
yang dahulu terkenal dengan BHINEKA TUNGGAL IKA, dengan semua budaya
yang santun, kini berubah menjadi negri yang kacau balau dengan kebebasan
berekspresi yang tidak bertanggung jawab, seorang pemimpin yang dahulu sangat
dihormati dan disegani, kini menjadi bahan celaan dan hinaan seorang figure
public dengan membawa – bawa status keturunan, entah apa motifnya?
Jika
kita berbicara soal hukum mengenai UUD
’45 pasal 27 mengenai persamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan, ini
seharusnya dapat dijadikan landasan hukum dalam kaitannya kebebasan berkspresi
pasal 28, untuk tidak membawa sebuah status ataupun perbedaan keturunan dalam
hal mengemukakan pendapat.
Mengemukakan
pendapat itu suatu hal yang sah, namun jika bertentangan dengan undang-undang,
itu sudah merupakan sebuah tindakan yang melanggar hukum. Saya yakin bahwa
figure public yang terkenal sebagai ahli hukum ini, tentunya sangat paham
dengan hal ini.
Namun
sangat disayangkan beliau seorang tokoh masyarakat sekaligus penegak hukum yang
seharusnya memberikan teladan baik, justru tidak dapat menunjukan etika baiknya
dalam berekspresi. Tidak dapat dipungkiri bahwa, saat ini masih ada jurang
pemisah antara warga asli dan keturunan, walaupun tidak semua demikian. Jika
kita berandai-andai, mungkin dari seribu orang, hanya sepuluh orang yang
seperti itu, dan salah satunya adalah tokoh yang akrab disebut Farhat ini.
Berikut
adalah kicauan dari, pria yang mendeklarasikan diri untuk maju dalam capres
alternative 2014, yang tampaknya tidak suka dengan gaya kepemimpinan Jakarta
Baru ini.
Farhat Abbas (@farhatabbasiaw) : “ Dulu para Ahok kalo ada isu rasis
Diam2 pendiam, sekarang ga rasis gue diributin dipidanain ramai2. Dulu para
Ahok nyogok Diam2 skr terang2an” Via
Twitter : Sabtu, 12 Januari 2013.
Farhat Abbas (@farhatabbasiaw) : “ @7521_s mending robot yang pimpin
DKI daripada jokosolo Dan Ahok “Ahok tetap Cina Aja digede2 in Dan ga Bisa Ahok
redam,, Via Twitter : Minggu, 13 Januari 2013.
Pantaskah Indonesia ini dipimpin
oleh seorang pemimpin yang demikian? saya yakin kita semua dapat menilai dengan
sudut pandang masing-masing dengan bijaksana. Apabila ada pihak yang keberatan,
dengan postingan ini, saya siap diundang untuk mempertanggung jawabkan, isi
dari postingan ini. Besar harapan saya agar hal-hal seperti ini tidak terjadi
kembali, untuk mengembalikan jati diri bangsa sebagai Negara yang santun dan
bermartabat dan eksistensi republic ini dalam hal Negara yang multicultural.
(oleh: Yulius)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar