Minggu, 13 Januari 2013

Hilangnya Jati Diri Bangsa (Rasisme diera reformasi ini)


Hilangnya Jati Diri dan Eksistensi Bangsa
Farhat:  “ Dulu para Ahok kalo ada isu rasis Diam2 pendiam, sekarang ga rasis gue diributin dipidanain ramai2. Dulu para Ahok nyogok Diam2 skr terang2an”.

                Bangsa Indonesia, negara tercinta, sebuah republik  yang dahulu terkenal dengan BHINEKA TUNGGAL IKA, dengan semua budaya yang santun, kini berubah menjadi negri yang kacau balau dengan kebebasan berekspresi yang tidak bertanggung jawab, seorang pemimpin yang dahulu sangat dihormati dan disegani, kini menjadi bahan celaan dan hinaan seorang figure public dengan membawa – bawa status keturunan, entah apa motifnya?
                Jika kita berbicara soal hukum mengenai  UUD ’45 pasal 27 mengenai persamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan, ini seharusnya dapat dijadikan landasan hukum dalam kaitannya kebebasan berkspresi pasal 28, untuk tidak membawa sebuah status ataupun perbedaan keturunan dalam hal mengemukakan pendapat.
                Mengemukakan pendapat itu suatu hal yang sah, namun jika bertentangan dengan undang-undang, itu sudah merupakan sebuah tindakan yang melanggar hukum. Saya yakin bahwa figure public yang terkenal sebagai ahli hukum ini, tentunya sangat paham dengan hal ini.
                Namun sangat disayangkan beliau seorang tokoh masyarakat sekaligus penegak hukum yang seharusnya memberikan teladan baik, justru tidak dapat menunjukan etika baiknya dalam berekspresi. Tidak dapat dipungkiri bahwa, saat ini masih ada jurang pemisah antara warga asli dan keturunan, walaupun tidak semua demikian. Jika kita berandai-andai, mungkin dari seribu orang, hanya sepuluh orang yang seperti itu, dan salah satunya adalah tokoh yang akrab disebut Farhat ini.
                Berikut adalah kicauan dari, pria yang mendeklarasikan diri untuk maju dalam capres alternative 2014, yang tampaknya tidak suka dengan gaya kepemimpinan Jakarta Baru ini.
Farhat Abbas (@farhatabbasiaw) : “ Dulu para Ahok kalo ada isu rasis Diam2 pendiam, sekarang ga rasis gue diributin dipidanain ramai2. Dulu para Ahok nyogok Diam2 skr terang2an”  Via Twitter : Sabtu, 12 Januari 2013.
Farhat Abbas (@farhatabbasiaw) : “ @7521_s mending robot yang pimpin DKI daripada jokosolo Dan Ahok “Ahok tetap Cina Aja digede2 in Dan ga Bisa Ahok redam,, Via Twitter : Minggu, 13 Januari 2013.
Pantaskah Indonesia ini dipimpin oleh seorang pemimpin yang demikian? saya yakin kita semua dapat menilai dengan sudut pandang masing-masing dengan bijaksana. Apabila ada pihak yang keberatan, dengan postingan ini, saya siap diundang untuk mempertanggung jawabkan, isi dari postingan ini. Besar harapan saya agar hal-hal seperti ini tidak terjadi kembali, untuk mengembalikan jati diri bangsa sebagai Negara yang santun dan bermartabat dan eksistensi republic ini dalam hal Negara yang multicultural.
(oleh: Yulius)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar