Senin, 21 Januari 2013

Rasisme Terus Berkoar


Rasisme Terus Berkoar, Sampai Kapankah?
Farhat Abbas(@farhatabbaslaw) : @MarvinAdinata mulut Cina Kau

Setelah mendapat kecaman dari berbagai pihak, ternyata upaya ini tidak ampuh membuka pandangan Capres Muda, yang konon dikatakan rasis. Hal ini terlihat dari kurangnya etika berkomunikasi pada social media, yang dapat dibaca oleh masyarakat luas. Hal ini membuktikan bahwa adanya kegagalan, membangun masyarakat multicultural yang menghargai sebuah perbedaan dalam satu derajat. Pembedaan status masih jelas terlihat, dalam sosok beliau ini.

Pantaskah tindakan seorang figure public seperti ini? Sadarkah beliau ini, menjadi seorang panutan bagi masyarakat? Mungkin ada yang merasa biasa saja dan mengutip pepatah ”anjing menggonggong kafilah berlalu”, namun secara langsung dan  tidak langsung masyarakat yang rasional dan kritis pasti akan terpengaruh entah positf ataupun negatif, dan pengaruh negative ini lah yang tidak boleh menjalar. Misalnya, masyarakat yang tidak tahu menahu persoalan, oleh karena tokoh yang dikaguminya mengatakan hal-hal rasis seperti “dasar cina, emank cina, mulut cina,kacung cina dan sebagainya”, maka ia pun akan menanamkan hal tersebut dalam dirinya, dan pada akhirnya apa yang terjadi, oleh karena didalam memory sudah tersimpan pikiran yang buruk tentang cina, masyarakat inipun lantas akan memusuhi orang keturunan cina, maka terpecah belahlah kesatuan.

Lantas apakah tindakan pemerintah? Hanya menyaksikan sebuah kehancurankah? Secara yuridis, berdasarkan UUD 45, pasal 27 yang menyebutkan bahwa adanya persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, ini jelas sekali bahwa warga keturunan juga mempunyai hak dan kedudukan yang sama. Namun mengapa masih adanya pembedaan sikap terhadap warga keturunan. Hal ini juga terlihat seperti adanya kesan pembiaran oleh pemerintah.

Mengingat bahwa benar adanya kebebasan berekspresi dalam UUD 45, pasal 28, tetapi ekspresi ini sudah bertentangan dengan pasal 27 dan itu artinya sudah melanggar hukum. Bisa dimaklumi jika yang menulis status dissocial media tersebut orang awam yang kurang terpelajar, namun apabila seorang ahli hukum yang saya yakini sudah sangat paham, melakukan tindakan yang tidak patut ini, apa bisa dimaklumi? Terus apa kata dunia?

Diharapkan pemerintah beserta jajarannya, dapat melakukan tindakan yang tegas terhadap Capres Muda yang akrab disebut Farhat untuk etika komunikasinya disocial media. Wahai para penegak hukum tunjukkanlah taringmu, perlihatkan kegagahan dan wibawamu, buat masyarakat kagum dan bangga kepadamu, dengan demikian masyarakat akan mencintaimu dan mendukung setiap langkah yang kau emban.
Berikut kutipan, reply Farhat menanggapi tweetnya, yang diambil dari via Twitter 20 Januari 2013
Farhat(farhatabbaslaw) : @MarvinAdinata mulut Cina Kau
                                         @DeEvaSetiawan kacung Cina ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar