Meneropong Secuil Potongan Dunia
Malam
Malam yang kelam, menyimpan
sebuah kisah yang tak sempat ditengok ,ketika
mentari menampakkan wujudnya. Dalam kegelapan yang semakin larut, otak
ini dipaksa bekerja dua kali lipat lebih cepatnya, ntah melangkah maju atau
mundur,namun alhasil tetap diam membisu. Sang waktu terus berjalan
meninggalkanku dalam keheningan.
Dalam batin, bergelolak dua buah
bisikan antara pro dan kontra. Bagian
kutub yang pro, terus mengatakan “Lanjut aja bro!mau sampai kapan lo disini? Cemen
banget, sih.” Lantas bagian yang kontra
juga tidak mau kalah, dengan menasehati begini ”Udah, mendingan lo lewat jalan
yang lain, ga aman itu, depan sono jumlahnya buanyak, mati konyol ntar! Wah
kalo dipikir-pikir bener juga tuh keduanya, tapi yah mau gimana? mesti pilih
toh.
Setelah pertentangan yang hebat,
tak piker panjang lagi,membulatkan tekad,mengumpulkan segala keberanian yang
tersisa, beranikan diri menapaki langkah kedepan. Kawanan manusia yang lazim
disebut banci, sudah menanti didepan . Tak kuasa menahan kepanikan yang luar
biasa, jantung ini berdetak kian hebat, melebihi detak jantung saat berlari.
Dibawah pepohonan yang amat besar
disepanjang jalan, tersebar beberapa banci yang sudah menunggui ataupun mencari
mangsa dimalam yang mencengkram. Langkah demi langkah terus terukir kedepan,
dalam hati ini,semua bisikan yang
tadinya debat pro dan kontra kini bersatu membisikan “ sudah, hajar aja bro!
udah setengah jalan , terus melangkah atau tidak akan sampai rumah.” Mendapat
bisikan yang demikian, semakin mantaplah langkah yang kujejakkan.
Kian langkah, kian dekat, tak
mungkin rasanya untuk membalikkan badan dan melangkahkan kaki kembali kebelakang.
Hanya dengan modal nekad terus melaju, berusaha tak menghiraukan kawanan banci
yang jaraknya tak lebih, dari lima meter didepan. Sungguh kaki ini terasa lemas
saat itu, disaat berpas-pasan dengan mereka, langkah pertama, aman, langkah
kedua banci menatap sinis, dan yang ketiga makhluk jejadian itu mulai
mengeluarkan suaranya yang berat. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar